twitter


Hari pertama comuda di bangsal anak.

Biasa di hari pertama aku dan teman2 dateng pagi2 semua buat pengarahan. Setelah pengarahan yang ngaret beberapa jam, kita langsung pergi ke TKP a.k.a bangsal anak di lantai2. Semua langsung pergi ke ruang CM buat nyari status pasien yang kira2 enak dijadiin kasus. Tapi karena ini stase comuda terakhir, semangat pun udah menipis. Aku lihat2 status pasien ku sebentar dan mulai menganamnesis pasienku bareng temenku vita (haha). Ternyata eh ternyata ibu dari pasien ku kurang kooperatif jadi kami cuma nanya2 sedikit dan langsung pergi (ini mungkin karna kami juga udah males..hehe). Karena merasa udah ga ada kerjaan akhirnya kami pun berjalan2 keliling bangsal. Berharap siapa tau ada residen berbaik hati mengajak kami follow up pasien. Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki di depan salah satu kamar menyodorkan rubik nya kearah kami.
"kak, bisa maen ini gak?" tanya anak itu
aku dan teman-teman saling melirik dan salah satu teman ku mengambil rubik itu.
"bisa dong.." jawab temanku. Tapi sayang saat itu ada residen yang memanggil kami untuk ikut follow up pasien. Dengan menyesal temanku mengembalikan rubik tersebut ke anak itu.
"mainnya ditunda dulu ya. kakak dipanggil bu dokter" jelas temanku sambil pergi meninggalkan anak itu.
"huuuhh kakak peliiiiiittt...." teriak anak itu
Aku dan teman2 merasa serba salah dan tidak enak dengan anak itu. Setelah selesai follow up pasien kami pun berjalan2 di bangsal lagi dan melihat anak yang tadi menyodorkan rubik berada di kamar yang berbeda sambil bermain dengan pasien dikamar itu. Hmm, mungkin dia kakak dari salah satu pasien dibangsal anak pikir kami. Karena kami melihatnya sedang bermain dengan salah satu pasien akhirnya kami tidak jadi bermain dengannya.

Hari ketiga di bangsal anak (hari kedua kami libur karna wisuda. :)).
Aku dan teman-teman datang ke bangsal anak dan mencari kasus baru. Hari ini kelompok ku mendapatkan bangsal hematologi dan nefrologi. Setelah melihat-lihat daftar pasien hema (yang paling banyak) kami memilih pasien untuk kami anamnesis. Hari ini aku akan menganamnesis bersama vita dan kiky (tapi sebelum anamnesis kami makan dulu.hehe). Pasien pertama yang kami datangi adalah pasien kiky seorang anak laki-laki yang terkena penyakit ALL. Tapi ditengah-tengah anamnesis teman 1kelompokku menghampiri dan memberi tahu kalau pasien itu adalah pasiennya. Akhirnya kami pun segera menyelesaikan anamnesis dan pergi untuk mencari pasien baru buat kiky. Saat mau keluar ruangan aku melihat anak laki-laki yang kemarin berada di salah satu ranjang bersama pasien yang lain. Karna penasaran aku pun menghampirinya
"halo de.. Ini ade kamu ya?" tanyaku
"bukan kok kak" jawab anak itu
"loh, trus ini siapa?" aku kaget mendengar jawabannya
"temanku.." jawabnya dengan polos dan melanjutkan bermain dengan anak tersebut.
Aku yang bingung akhirnya meninggalkan kamar itu sambil bertanya-tanya kepada temanku tentang anak itu. Saat itu kami tetap berpikir dia kakak dari salah satu pasien dan senang bermain dengan pasien-pasien yang lainnya juga. Dan seharian itu kami melihatnya keluar masuk kamar bangsal dan bermain dengan pasien yang berbeda.

Hari keempat di bangsal anak.
Pagi itu aku datang agak siangan (dikit) dan lagsung ke ruang coass di bangsal anak. Sambil menunggu teman-teman kelompok ku yang lain aku ngobrol dengan teman2 yang ada di ruang coass. Saat itu aku melihat seorang anak laki-laki sedang menonton tv diruang CM sambil memegang besi panjang yang ada infus diatasnya. Setelah kuperhatikan ternyata anak itu adalah anak laki-laki yang kemarin mengajak bermain rubik. Karena kaget aku lagsung menanyakan kepada temanku.
"loh, itu yang lagi nonton tv pasien toh?" tanyaku sambil menunjuk anak itu
"iya. Pasien hema kayaknya. Kalau pasien hema kan udah nganggep RS sebagai rumah ke2 nya karna dirawat lama." jelas temanku
"oooh. aku baru tau. Aku kira dia kakak salah satu pasien" jawabku masih terheran-heran
Ternyata anak laki-laki itu sudah 1bulan dirawat di RS dan dia benar-benar seperti menganggap RS adalah rumahnya. Dia sudah dekat dengan para residen, sering berkeliaran kemanapun (bahkan ke bagian anak lantai3), dan bermain dimanapun. Walaupun sakit tapi dia tidak terlihat sakit. Dan hari itu kami pun bermain dengan dia di depan bangsal anak walaupun hanya sekedar membacakan komik spiderman yang berbahasa inggris.

Hari itu aku merasa kagum sekali pada anak laki-laki itu. Seorang anak kecil yang sedang menjalani perawatan karna penyakitnya ternyata begitu kuat dan mampu membagi kebahagiaan dengan bermain bersama pasien2 lain. Dia tetap bermain seperti anak-anak seusianya, menjadikan semua orang yang ada di bangsal sebagai temannya. Dari pasien2 yang lain, residen2 anak, dan sampai comuda yang ada di bangsal anak. Mungkin dia tetap merindukan rumah dan teman-temannya. Tapi dia sangat pintar beradaptasi dan bersahabat dengan keadaan yang sulit tanpa harus menangis dan rewel seperti pasien-pasien anak lainnya.

Semoga cepat sembuh ya de dan tetap menjadi semangat untuk diri sendiri dan orang lain.. ^^


Alhamdulillah..
one step closer to be a doctor..
setelah bersakit-sakit selama 4 tahun, terlewati sudah 1 tahap untuk menjadi dokter..
senang banget tapi takut..takut karna yang nantinya akan aku hadapi tuh bener2 pasien yg notabene nya manusia..ga boleh asal n harus banyak ilmu biar ga ngaco..tapi ketakutan2 itu insya Allah akan menjadi semangat buat lebih rajin belajar n serius saat coass..yaah ga mau terlalu fisiologis banget sih, tapi juga ga mau terlalu pato..yang penting hati senang menjalani coass n dapet ilmu yang banyak juga..ga mau nantinya nyesel setelah jadi dokter n ga ngerti apa2..

Dengan mengucap "Bismillah", aku siap menjalani hari-hari baru ku sebagai "dokter muda" alias coass..semoga Allah selalu membimbingku dalam perjalananku tuk menjadi dokter.. :)